Siang itu, matahari mulai condong ke barat, menandakan waktu berbuka semakin dekat. Di sebuah perumahan yang selalu ramai dengan suara riuh ibu-ibu muda, grup WhatsApp "Daster Squad" kembali beraksi.
"Waktunya masak besty, biar sore tinggal nyari takjil! 😁"
Pesan dari Rina langsung membuat notifikasi grup berdering tak henti-henti.
"Gaskeun! Hari ini menu apa, nih?" tanya Sinta, yang selalu semangat kalau urusan dapur.
"Kemarin udah ayam suwir, hari ini soto betawi yuk! Biar kuahnya seger buat buka," balas Dewi.
Tak perlu waktu lama, mereka langsung berkumpul di dapur Rina, yang sudah jadi basecamp memasak sejak awal Ramadan. Begitu masuk, aroma bawang putih yang baru ditumis langsung menyapa hidung, membuat perut mereka yang berpuasa semakin keroncongan.
"Astaga, baunya aja udah bikin lemes," keluh Dinda sambil memegang perutnya.
"Sabar, besty! Tinggal beberapa jam lagi," Rina terkekeh sambil mengaduk kuah soto.
Di sudut dapur, Mira sibuk mendokumentasikan proses masak mereka.
"Konten dulu dong! Ini kita bikin soto betawi premium, guys! Resep turun-temurun dari mertua," katanya sambil merekam video untuk Instagram Story.
Setelah hampir satu jam, akhirnya soto betawi mereka matang. Kuah santannya yang kental, potongan daging empuk, serta taburan daun bawang dan emping di atasnya membuat hidangan itu terlihat menggoda.
"Oke, masakan beres. Sekarang tinggal nyari takjil!" seru Rina.
Mereka pun meluncur ke pasar Ramadan dengan daster andalan dan sandal jepit, khas emak-emak stylish di bulan puasa. Di sana, mereka berburu kolak pisang, es cendol, dan aneka gorengan.
Saat azan Maghrib berkumandang, meja makan sudah penuh dengan hidangan lezat. Suami dan anak-anak duduk rapi, menunggu saat berbuka. Begitu suapan pertama masuk ke mulut, mereka tersenyum puas.
"Besok kita masak apa lagi, besty?" tanya Sinta sambil menyeruput teh hangat.
Dan seperti biasa, Ramadan mereka selalu diwarnai dengan keseruan masak bareng, berburu takjil, dan tawa yang tak ada habisnya.
Tags
Kehidupan