Puasa Bukan Sekadar Menahan Lapar

Suasana masjid Al-Ikhlas saat subuh terasa syahdu. Setelah menunaikan shalat berjamaah, para remaja masih duduk bersila, menunggu kultum singkat dari Ustaz Rahman. Seperti biasa, beliau selalu menyampaikan nasihat dengan cara yang ringan tetapi penuh makna.

Ustaz Rahman tersenyum, lalu memulai kultumnya, "Anak-anak muda, sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadan. Apa yang kalian pahami tentang puasa?"

Beberapa remaja saling pandang. Ali, yang dikenal paling aktif, menjawab, "Menahan lapar dan haus dari subuh sampai magrib, Ustaz."

Ustaz Rahman mengangguk, lalu bertanya lagi, "Kalau hanya menahan lapar dan haus, apakah orang yang sedang diet juga bisa disebut berpuasa?"

Semua tertawa kecil. Lalu, Rudi menimpali, "Tapi kan, puasa itu ibadah, Ustaz. Ada niatnya."

"Betul sekali," Ustaz Rahman mengangguk. "Tapi ada hal yang lebih penting dari sekadar menahan lapar. Rasulullah ï·º bersabda, 'Banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan dahaga.' Kalian tahu maksudnya?"

Mereka menggeleng.

"Puasa bukan hanya soal perut, tapi juga soal hati, lisan, dan perbuatan. Jika seseorang berpuasa tetapi tetap berbohong, berkata kasar, atau menyakiti orang lain, puasanya tidak bernilai di sisi Allah. Itulah sebabnya Rasulullah juga mengajarkan kita untuk menjaga ucapan dan perbuatan saat berpuasa. Misalnya, kalau ada orang yang mengajak bertengkar, kita disuruh berkata, 'Aku sedang berpuasa.'"

Para remaja mulai memahami.

Ustaz Rahman melanjutkan, "Puasa juga mengajarkan kita untuk peduli. Saat kita lapar, kita bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi orang miskin yang sering kelaparan. Jadi, Ramadan harus menjadi bulan di mana kita lebih banyak berbagi, bukan hanya menahan diri."

Semua terdiam, merenungkan kata-kata itu.

"Jadi, mulai sekarang, mari kita persiapkan diri. Jangan hanya siap menahan lapar, tapi juga siap menjaga hati, lisan, dan perbuatan agar puasa kita benar-benar bernilai di sisi Allah."

Setelah kultum selesai, para remaja keluar dari masjid dengan wajah yang lebih cerah. Ramadan kali ini mereka ingin menjalani puasa dengan lebih baik, bukan sekadar menahan lapar, tetapi juga menahan diri dari segala keburukan.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama