Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jamaah Masjid Darul Muttaqien yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, izinkan saya menyampaikan sebuah kisah inspiratif yang berkaitan dengan salah satu pemberian terbaik dari Allah: kesabaran.
Rasulullah ï·º bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim :
“Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.”
Hadits ini sangat relevan dalam kehidupan kita sehari-hari, terlebih dalam menghadapi ujian dan cobaan yang tidak pernah lepas dari kehidupan seorang hamba.
Kisah Seorang Petani Tua
Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang petani tua yang dikenal sebagai orang yang sangat sabar. Ia bernama Pak Hasan. Ladangnya tidak luas, namun cukup untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Suatu ketika, datanglah musim kering yang panjang. Hujan tidak turun berbulan-bulan, tanah retak, tanaman layu, dan hasil panen pun gagal total.
Para tetangganya mulai mengeluh, ada yang menjual ladang, bahkan ada yang memilih pergi ke kota. Namun Pak Hasan tetap tenang. Ketika ditanya kenapa ia masih bisa tersenyum di tengah ujian itu, ia hanya berkata :
“Allah memberi kita ujian bukan untuk menghukum, tapi untuk mendewasakan. Selama saya masih bisa bernafas, saya masih bisa bersyukur.”
Setiap hari ia tetap ke ladang, menyiram tanaman seadanya, dan memperbaiki saluran air yang ia gali sendiri. Beberapa orang mengejeknya: “Untuk apa bersusah payah, toh tidak ada hasil?” Tapi Pak Hasan tidak menjawab, hanya tersenyum.
Beberapa bulan kemudian, hujan pun turun. Ajaibnya, ladang Pak Hasan menjadi yang pertama tumbuh subur karena ia telah mempersiapkan segalanya dengan sabar. Saluran air yang ia buat mengalirkan air ke seluruh ladangnya. Sementara ladang-ladang lain belum sempat diperbaiki, ladang Pak Hasan sudah menghijau lebih dulu.
Orang-orang mulai datang padanya, meminta bantuan dan nasihat. Dan dengan senyum yang tenang, ia berkata:
“Kesabaran memang tidak membuat hasil datang lebih cepat. Tapi kesabaran membuat kita siap ketika waktunya datang.”
Penutup dan Hikmah
Jamaah yang dirahmati Allah,
Kisah Pak Hasan mengajarkan kita bahwa kesabaran bukan sekadar menahan diri, tetapi juga kesiapan hati untuk tetap berusaha dan percaya bahwa pertolongan Allah akan datang pada waktu yang tepat.
Maka, jika hari ini kita sedang diuji—dengan sakit, dengan kegagalan, dengan masalah keluarga, atau kesempitan rezeki—yakinlah, kesabaran adalah hadiah terbaik yang Allah berikan agar kita mampu melewatinya dengan tenang.
Mari kita pupuk sabar dalam hati, sebab sabar bukan kelemahan, tapi kekuatan yang hanya dimiliki oleh orang-orang yang yakin kepada Allah.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.