Tutup Panci Siapa Secantik Aku?


Di sebuah dapur kecil yang penuh dengan aroma masakan lezat, seorang ibu rumah tangga bernama Bu Rina sedang sibuk memasak sop ayam. Dengan cekatan, ia mengaduk kuah yang mendidih, sementara anaknya, Rudi, duduk di meja makan sambil memainkan sendok.

Tiba-tiba, suara nyaring terdengar dari dapur.

“Tutup panci siapa secantik aku?”

Bu Rina terlonjak kaget. Ia melirik ke sekeliling dapur, memastikan tak ada orang lain di sana selain dirinya dan Rudi.

Rudi juga terkejut. Ia menoleh ke arah ibunya dengan mata membulat. “Bu, tadi suara siapa?”

Bu Rina mengernyit. “Ibu juga nggak tahu.”

Mereka kembali diam. Tapi beberapa detik kemudian, suara itu muncul lagi, lebih lantang.

“Tutup panci siapa secantik aku?”

Dengan jantung berdebar, Bu Rina mulai mencari sumber suara. Ia memeriksa kompor, lemari dapur, bahkan melirik ke bawah meja.

Rudi, yang penasaran, ikut-ikutan mencari. “Bu, jangan-jangan ini hantu panci!” katanya dengan wajah tegang.

Bu Rina menelan ludah. Dengan tangan sedikit gemetar, ia mendekati rak tempat panci dan tutupnya disimpan. Suara itu kembali terdengar.

“Tutup panci siapa secantik aku?”

Perlahan, Bu Rina mengangkat salah satu tutup panci yang paling besar. Dan di baliknya… tampak seekor burung beo milik Pak RT, si Komo, yang sedang bertengger dengan santainya.

Rudi langsung tertawa terbahak-bahak. “Bu! Itu burungnya Pak RT! Pasti dia nyasar ke sini.”

Bu Rina menghela napas lega. “Ya ampun, hampir aja Ibu pingsan!”

Si Komo memiringkan kepalanya dan kembali berbicara, kali ini dengan nada lebih centil.

“Tapi, emang bener, kan? Tutup panci siapa secantik aku?”

Bu Rina dan Rudi hanya bisa menggeleng, lalu tertawa bersama. Sejak saat itu, si Komo resmi jadi burung paling narsis di kompleks.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama