4 Sehat 5 Miliar


Suatu pagi di sebuah kantor kecil di pusat kota, Laila duduk di mejanya dengan wajah lesu. Matanya redup, pundaknya turun, dan sesekali ia menghela napas panjang. Rekan-rekannya mulai khawatir.

"Laila, kamu kenapa? Sakit?" tanya Rina, teman sekantornya.

Laila mengangguk lemah. "Iya, lagi kurang fit. Kayaknya butuh 4 sehat 5 miliar nih," ujarnya sambil tersenyum tipis.

Rina mengernyit. "Maksudnya? 4 sehat 5 sempurna kan?"

Laila langsung duduk tegak. "Nggak, Rina. Zaman sekarang, makan sehat aja nggak cukup. Harus ada 5 miliar juga biar bisa liburan ke Maldives, spa tiap minggu, dan beli serum wajah harga satu juta per tetes!"

Reza, yang sedari tadi mendengar obrolan itu, tertawa terbahak-bahak. "Waduh, kalau gitu aku juga butuh! Udah makan sehat tiap hari, tapi saldo rekening masih kurus."

Mereka tertawa bersama.

Bos mereka, Pak Harun, tiba-tiba muncul dari balik ruangan. "Siapa yang bilang butuh 5 miliar?"

Laila spontan berdiri. "Saya, Pak. Biar bisa hidup sehat dan bahagia."

Pak Harun tersenyum. "Gampang. Mulai sekarang, lembur tiap hari. Siapa tahu bonus tahunan bisa sampai lima miliar!"

Laila langsung duduk kembali. "Pak, kayaknya saya udah sehat, deh. Cukup 4 sehat aja, nggak pakai 5 miliar!"

Semua kembali tertawa.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama